Tantangan
dan Peluang Perilaku Keorganisasian
1.
Globalisasi
Tantangan
1
·
Persaingan
Persaingan timbul karena banyaknya
organisasi yang bermunculan yang bergerak di bidang sama. Diera globalisasi
ini, persaingan merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dihindarkan. Setiap
organisasi akan sama-sama menghadapi persaingan ini. Yang membedakan adalah
cara menanggapi persaingan ini, apakah sebagai suatu ancaman atau suatu yang
mendorong untuk lebih berinovasi dan kreatif.
Peluang
1
Dengan demikian untuk menghadapi
persaingan maka Perusahaan/Organisasi harus berlomba menciptakan sebuah inovasi
yang dapat menguasai pangsa pasar.Hal ini dapat menjadi peluang untuk tumbuh
kembang suatu Perusahaan/Organisasi .
Tantangan 2
Tekanan meningkatkan kualitas dan
produktifitas
Seiring dengan perkembangan
peradaban, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat dan semakin kompleks.
Tuntutannya di jaman sekarang tidak hanya sekedar menuntut banyak atau
kuantitas melainkan lebih mementingkan segi kualitas. Maka dari itu tantangan
suatu organisasi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dituntut
untuk memberikan kualitas terbaik. Ini juga merupakan salah satu solusi dalam
menghadapi persaingan.
Peluang
2
Untuk itu Perusahaan/Organisasi
harus memunculkan ide ide baru yang berinovasi didalam mengelola aktifitas
perusahaan .Meningkatkan keunggulan produk,dan memberikan pelayanan prima
terhadap pelanggan .Dengan begitu Perusahaan/Organisasi memiliki daya saing
yang tinggi.
2.
Keragaman
Tenaga Kerja
Tantangan 1
Di
Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol
adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di
Indonesia harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka
globalisasi, karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang
berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa.
Peluang 1
Di
dalam keragaman tenaga kerja maka Perusahaan/Organisasi harus bersikap adil dan
tidak diskriminatif demi mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi tersebut
.Peraturan-peraturan yang dibuat dalam Perusahaan/Organisasi tersebut harus
dipatuhi oleh semua pihak yang berada didalamnya ,tanpa membeda-bedakan satu
dengan yang lain.
Tantangan 2
Anak-anak
sebagai tenaga kerja: pengamatan dan penelitian menunjukkan bahwa praktek
mempekerjakan anak-anak disebabkan oleh dua faktor. Pertama, demi memperoleh
keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya operasional perusahaan –
khususnya upah dan gaji. Hal ini terjadi karena pemikiran bahwa anak-anak
sebagai tenaga kerja tidak memiliki banyak tuntutan, belum menyadari haknya,
dan oleh karena itu mereka menerima perlakuan yang tidak manusiawi dari
pengguna tenaga kerja anak-anak. Kedua, karena tekanan ekonomi menjadikan
banyak orang tua tidak mampu justru mendorong anak-anak mereka untuk sedini
mungkin turut mencari nafkah keluarga.
Peluang 2
Meskipun
di dalam Undang Undang tidak boleh mempekerjakan anak dibawah umur namun demi
memenuhi kebutuhan keluarganya mereka harus rela meninggalkan dunia mereka
untuk mencari uang .Mungkin sisi positifnya adalah anak anak dapat lebih dulu
mengenal dunia ini.Tetapi akan lebih baik jika anak anak tidak dipekerjakan
dahulu karena pertumbuhan otaknya lagi berkembang dalam usia usia dini .Mereka
seharusnya dapat belajar seperti anak-anak yang lain .Di harapkan pemerintah
dapat memenuhi kebutuhan bagi keluarga miskindan melarang keras orang tua yang
menyuruh anak-anak menjadi pengamen/pengemis, agar anak-anak dapat bebas
menikmati dunianya .
3.
Peningkatan
kualitas dan produktifitas
Tantangan 1
Semakin
intelektual dan pribadi suatu pekerjaan, maka semakin sulit pula mencapai
peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas yang rendah dalam sektor
jasa dikaitkan dengan peningkatan aktivitas yang rendah produktivitasnya dalam
sektor jasa. Termasuk di dalamnya aktivitas yang sebelumnya bukan merupakan
bagian dari bisnis, seperti tempat penitipan anak, penyiapan makanan,
pembersihan rumah, dan jasa binatu. Kegiatan ini telah dipindahkan keluar dari
rumah dan masuk ke dalam ekonomi sejalan dengan semakin bertambahnya wanita
yang terjun di dunia kerja. Aktivitas ini berdampak pada produktivitas rendah
yang terukur pada sektor jasa, walaupun sesungguhnya produktivitas meningkat,
karena aktivitas ini sekarang lebih efisien dari sebelumnya.
Peluang 1
Untuk
itu Perusahaan/Organisasi harus memiliki rencana yang matang agar dapat
memberikan arah terhadap Perusahaan/Organisasi .Manajemen harus secara efisien
menerapkan prisip POAC didalamnya .Meningkatkan Produktivitas tidak lah mudah
tetapi tidak mustahil dapat diterapkan .Setidaknya ini mendorong
Perusahaan/Organisasi dapat berpikir jauh kedepan
Tantangan 2
Kelebihan
kapasitas meningkatkan kompetisi,dan kompetisi yang meningkat memaksa para
manajer untuk mengurangi biaya dan ,pada saat yang sama,meningkatkan
produktivitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan
.Ahli manajemen,Tom Peters berkata ,”Hampir semua peningkatan kualitas berasal
dari penyederhanaan desain ,manufaktur ,susunan,proses,dan Prosedur.”
Peluang 2
Untuk
mencapai tujuan Perusahaan/Organisasi,para manajer harus mengimplementasikan
program-program seperti manajemen kualitas dan perencanaan ulang proses program
yang membutuhkan keterlibatan karyawan yang ekstensif.
4.
Kelangkaan
Tenaga Kerja
Tantangan 1
Baru-baru
ini dilaporkan hampir 60% perusahaan – perusahaan di Jepang sedang kesulitan
dengan tenaga kerja sehingga harus menunda untuk melakukan ekspansi bahkan ada
perusahaan yang mulai merugi. Kondisi ini menunjukkan langkanya tenaga kerja di
negeri sakura tersebut.
Peluang 1
Ekonomi Jepang saat ini tengah
mengalami kontraksi terparah pada kuartal kedua lalu. Oleh karena itu, untuk
mengatasi kontraksi perekonomian terhadap pasar tenaga kerja Jepang saat ini
maka Gubernur BOJ mempertimbangkan sesegera mungkin menyewa tenaga kerja asing
untuk mendongkrak produktivitas kegiatan bisnis dan investasi di negaranya.
Tantangan
2
Pada tahun 1950 ,hampir 80 % dari
semua pria berusia 62 tahun masih bekerja,saat ini hanya ada separuh lebih
sedikit yang masih bekerja.Rencana pensiun dan tunjangan Jaminan Sosial yang
lebih baik telah membuat banyak pekerja melakukan pensiun dini ,terutama mereka
yang pekerjaannya melelahkan dan tidak menantang .
Peluang
2
Pada masa kekurangan tenaga
keja,upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan
mempertahankan karyawan yang terampil.Para manajer membutuhkan strategi
perekrutan dan pemeliharaan yang canggih.Selain itu ,manajer harus mengubah
praktik-praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua dan memikirkan
cara –cara untuk memotivasi pekrja lebih muda yang merasa terhambat ketika
kolega kolega yang lebih tua tidak pensiun .
5.
Meningkatkan layanan pelanggan
Tantangan
1
Layanan pelanggan
merupakan tantangan terbesar bagi operator seluler. Menurut survei yang
dilakukan oleh Tektronix Communications, buruknya layanan pelanggan menjadi
alasan utama bagi sepertiga dari seluruh pelanggan seluler dunia mengganti
operator selulernya.“Meskipun operator belakangan ini berlomba-lomba
meningkatkan investasi sumber daya manusia dan infrastruktur, layanan pelanggan
tetap menjadi tantangan mereka,” ujar Viraj Pradhan, Sales Director Asia
Tenggara, Tektronix Communications.Menurut Viraj, pelanggan sangat kecewa
dengan kemampuan petugas layanan pelanggan dalam mengatasi dan menemukan sumber
masalah dengan segera. Ketika mereka diminta untuk menilai kemampuan petugas
layanan pelanggan dalam memecahkan suatu masalah, responden paling tidak
percaya pada kemampuan petugas dalam mengatasi masalah buruknya jangkauan
sinyal.
Peluang
1
Agar perusahaan selular itu dapat
mempertahankan pelanggannya maka harus berusaha menarik pelanggan dengan cara
meningkatkan kekuatan sinyal operator.Karena memang pelanggan akan kesal jika
system jaringannya lama ,ketika harus menelpon,sms,atau internetan.Mereka
cenderung memilih operator yang dapat mengakses data secara cepat.
Tantangan
2
Kebanyakan Organisasi/Perusahaan
mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangan pelanggan.Jadi
,manajemen harus menciptakan sebuah kultur yang responsive terhadap pelanggan
mulai dari pesanan pelanggan sampai layanan purna jual jika Organisasi
/Perusahaan tersebut di bidang barang .
Peluang
2
Untuk itu ada 5 langkah suatu
Perusahaan/Organisasi dalam mempertahankan pelanggannya yaitu :
·
Berikan
perhatian before dan after sales
Sebagian besar pelaku pasar hanya fokus terhadap penawaran yang akan mereka sampaikan, tanpa memperhatikan keinginan konsumen. Kesalahan inilah yang sering membuat para konsumen melakukan penolakan secara langsung terhadap para sales, sebab mereka menganggap para sales hanya akan berpromosi menawarkan sebuah barang. Karenanya untuk menciptakan kepuasan konsumen, berikan perhatian khusus kepada para konsumen baik sebelum terjadi transaksi pembelian maupun pasca pembelian. Misalnya saja dengan membagikan katalog menarik untuk memancing minat konsumen, serta memberikan garansi khusus pada produk unggulan yang Anda pasarkan.
Sebagian besar pelaku pasar hanya fokus terhadap penawaran yang akan mereka sampaikan, tanpa memperhatikan keinginan konsumen. Kesalahan inilah yang sering membuat para konsumen melakukan penolakan secara langsung terhadap para sales, sebab mereka menganggap para sales hanya akan berpromosi menawarkan sebuah barang. Karenanya untuk menciptakan kepuasan konsumen, berikan perhatian khusus kepada para konsumen baik sebelum terjadi transaksi pembelian maupun pasca pembelian. Misalnya saja dengan membagikan katalog menarik untuk memancing minat konsumen, serta memberikan garansi khusus pada produk unggulan yang Anda pasarkan.
·
Ciptakan
sebuah hubungan yang saling menguntungkan
Dalam memasarkan sebuah produk, tak jarang para pelaku pasar atau pedagang lebih mendominasi komunikasi yang terbangun. Mereka memposisikan para konsumen sebagai pendengar, dan pemasar sebagai narasumber utamanya. Strategi pemasaran seperti ini tentunya terbilang kuno, sebab sekarang ini para konsumen sudah mulai cerdas dan bisa menentukan produk-produk unggulan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, pastikan hubungan yang terbangun antara konsumen dan pelaku pasar bisa seimbang dan saling menguntungkan.
Dalam memasarkan sebuah produk, tak jarang para pelaku pasar atau pedagang lebih mendominasi komunikasi yang terbangun. Mereka memposisikan para konsumen sebagai pendengar, dan pemasar sebagai narasumber utamanya. Strategi pemasaran seperti ini tentunya terbilang kuno, sebab sekarang ini para konsumen sudah mulai cerdas dan bisa menentukan produk-produk unggulan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, pastikan hubungan yang terbangun antara konsumen dan pelaku pasar bisa seimbang dan saling menguntungkan.
·
Lakukan
follow up pasca penjualan
Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, ada baiknya Anda mencatat semua customer yang pernah membeli produk Anda dan mencoba melakukan follow up ulang pasca pembelian pertama. Meskipun cara ini sangatlah mudah, namun sampai hari ini belum semua pelaku usaha melakukannya. Biasanya mereka kurang peduli dengan prospek yang sudah dimiliki, dan cenderung mencari sasaran (konsumen baru) dibandingkan harus mem-follow up ulang konsumen-konsumen yang pernah melakukan pembelian di perusahaan mereka.
Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, ada baiknya Anda mencatat semua customer yang pernah membeli produk Anda dan mencoba melakukan follow up ulang pasca pembelian pertama. Meskipun cara ini sangatlah mudah, namun sampai hari ini belum semua pelaku usaha melakukannya. Biasanya mereka kurang peduli dengan prospek yang sudah dimiliki, dan cenderung mencari sasaran (konsumen baru) dibandingkan harus mem-follow up ulang konsumen-konsumen yang pernah melakukan pembelian di perusahaan mereka.
·
Tawarkan program menarik untuk menjaga
loyalitas konsumen
Seperti halnya mall-mall besar maupun pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang biasanya menawarkan program premium atau kartu keanggotaan untuk menjaga loyalitas para pelanggan. Anda pun juga bisa mencoba program tersebut untuk membangun loyalitas konsumen. Mulailah dengan menawarkan sebuah keanggotaan atau member khusus yang akan memberikan banyak keuntungan bagi para pelanggan setia Anda. Misalnya saja menawarkan diskon khusus bagi para konsumen yang memiliki kartu keanggotaan, atau menawarkan bonus tertentu bagi para member yang berbelanja cukup banyak di perusahaan Anda.
Seperti halnya mall-mall besar maupun pusat perbelanjaan di kota-kota besar yang biasanya menawarkan program premium atau kartu keanggotaan untuk menjaga loyalitas para pelanggan. Anda pun juga bisa mencoba program tersebut untuk membangun loyalitas konsumen. Mulailah dengan menawarkan sebuah keanggotaan atau member khusus yang akan memberikan banyak keuntungan bagi para pelanggan setia Anda. Misalnya saja menawarkan diskon khusus bagi para konsumen yang memiliki kartu keanggotaan, atau menawarkan bonus tertentu bagi para member yang berbelanja cukup banyak di perusahaan Anda.
·
Berikan keuntungan bagi pelanggan setia Anda
Selain menawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas konsumen, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan para pelanggan setia Anda. Tawarkan peluang bisnis bagi para konsumen yang bisa memberikan untung besar bagi mereka dan sekaligus bisa membantu Anda dalam meningkatkan pemasaran produk. Contohnya saja dengan membuka program reseller untuk para konsumen yang tertarik memasarkan produk Anda. Strategi ini tidak hanya menguntungkan para reseller, namun juga mendorong para pelanggan untuk melakukan pembelian berulang-ulang.
Selain menawarkan program menarik untuk menjaga loyalitas konsumen, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan para pelanggan setia Anda. Tawarkan peluang bisnis bagi para konsumen yang bisa memberikan untung besar bagi mereka dan sekaligus bisa membantu Anda dalam meningkatkan pemasaran produk. Contohnya saja dengan membuka program reseller untuk para konsumen yang tertarik memasarkan produk Anda. Strategi ini tidak hanya menguntungkan para reseller, namun juga mendorong para pelanggan untuk melakukan pembelian berulang-ulang.
6.
Meningkatkan Ketrampilan Personal
Tantangan
1
Disamping
profesionalitas, guru juga harus menghadapi beberapa kata kunci dunia
pendidikan yaitu, kompetisi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Dari
segi sosial, masayarakat global akan menjadi sangat peka dan peduli terhadap
masalah-masalah demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup.
Kendala tersebut harus dihadapi guru dengan sangat arif. Maka tidak heran jika pemerintah mengadakan sertifikasi guru, agar profesionalitas guru terwujud. Perhatian pemerintah memberi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan khsusunya guru, di implementasikannya dengan sertifikasai guru dan meningkatkan kesejahteraanya dengan peningkatan tunjangan pendidikan. Dengan demikian, kulaitias mutu pendidikan harus sangat diperhatikan bagi para guru untuk menyelamatkan profesinya.
Menanggapi persoalan tersebut, dalam peningkatan kualiatas pengajaran, guru harus bisa mengembangkan tiga intelejensi dasar siswa. Yaitu, intelektual, emosional dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan pada diri murid sekuat-kuatnya agar terpatri didalam dirinya. Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah dimensi spiritual siswa.
Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi era globalisasi dan tidak ketinggalan zaman apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual pelajar harus terdidik dengan baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan murid bisa bertahan di antara tarik-ulur pengaruh demoralisasi diera globalisasi dengan prinsip spiritualnya.
Disamping itu, untuk mempertahankan profesinya, guru juga harus memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, mampu berkomunikasi baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, dan mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya. Dengan demikian, tantangan guru di era glbalisasi tidak akan menggusurnya pada posisi yang tidak baik, sebagaimana diatas.
Kendala tersebut harus dihadapi guru dengan sangat arif. Maka tidak heran jika pemerintah mengadakan sertifikasi guru, agar profesionalitas guru terwujud. Perhatian pemerintah memberi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan khsusunya guru, di implementasikannya dengan sertifikasai guru dan meningkatkan kesejahteraanya dengan peningkatan tunjangan pendidikan. Dengan demikian, kulaitias mutu pendidikan harus sangat diperhatikan bagi para guru untuk menyelamatkan profesinya.
Menanggapi persoalan tersebut, dalam peningkatan kualiatas pengajaran, guru harus bisa mengembangkan tiga intelejensi dasar siswa. Yaitu, intelektual, emosional dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan pada diri murid sekuat-kuatnya agar terpatri didalam dirinya. Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah dimensi spiritual siswa.
Intelektual murid harus luas, agar ia bisa menghadapi era globalisasi dan tidak ketinggalan zaman apalagi sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual pelajar harus terdidik dengan baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan murid bisa bertahan di antara tarik-ulur pengaruh demoralisasi diera globalisasi dengan prinsip spiritualnya.
Disamping itu, untuk mempertahankan profesinya, guru juga harus memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, mampu berkomunikasi baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, dan mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya. Dengan demikian, tantangan guru di era glbalisasi tidak akan menggusurnya pada posisi yang tidak baik, sebagaimana diatas.
Peluang 1
Untuk itulah peranan guru di dalam organisasi
pendidikan sangatlah penting karena siswa belajar dari mereka .Guru harus
meningkatkan ketrampilan personalnya baik dari inteligentnya ,spiritualnya
maupun dari cara mereka mendidik dan mengajari siswa-siswinya ,jika sudah
begitu Pemerintah harus memperbaiki kehidupan para guru .Seperti guru-guru yang
ada di pelosok-pelosok Indonesia yang sukarela mengajari para siswa-siswinya
tetapi jarang mendapatkan upah yang maksimal.
Tantangan 2
Para
manajer di masa sekarang dihadapkan pada dunia yang keras dengan kehadiran para
pesaing dan berbagai inovasi yang berkembang. Di masa depan, perusahaan yang
mampu bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan. Oleh karena itu, mempersiapkan para manajer untuk beradaptasi dengan
perubahan menjadi hal yang sangat penting. Para manajer tidak hanya perlu
fleksibel dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, tetapi
juga harus mampu melakukan diagnosis permasalahan serta mengimplementasikan
program perubahan.
Peluang 2
Untuk
itulah para manajer perlu meningkatkan keahlian /ketrampilan personal karena
pesain-pesaing pasar akan banyak bermunculan dengan ide-ide atau
gebrakan-gebrakan baru .Jika suatu Organisasi/Perusahaan ingin dapat berjalan
atau bertahan maka diharapkan para manajer mampu meningkatkan segala
kemampuannya .
7.
Empowerment
(Pemberdayaan Karyawan)
Tantangan
1
Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan
organisasi untuk memberikan customer value. Oleh karena itu karyawan
harus memahami apa itu customer value, komponen sistem, dan bagaimana
untuk menentukan dan mengukur customer value. Kesuksesan implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan memerlukan
perubahan budaya perusahaan (cara berfikir dan bekerja para manajer). Pelibatan
dan pemberdayaan karyawan (PPK) bulan
hanya merupakan alat menejemen atau strategi menejemen yang berumur singkat.
Karyawan yang telah bekerja cukup lama dan telah mengalami berbagai inovasi
menejemen yang silih berganti menjadi enggan menerima program PPK apabila
mereka memandang sebagai strategi yang
berumur singkat dan kemungkinan akan diganti dengan strategi dimana karyawan tidak suka dan bersikap
apatis terhadap sesuatu yang baru.
Peluang 1
Para Manajer harus dapat meyakinkan karyawan yang telah bekerja cukup
lama untuk dapat menerima Pelibatan dan pemberdayaan karyawan (PPK).Agar
karyawan tersebut dapat menerima tanggung jawabnya dan tidak bersifat apatis
dengan strategi Perusahaan/Organisasi yang baru .Untuk itu para manajer harus
menggunakan cara –cara untuk memotivasi /mendorong mereka agar dapat melakukan
tanggung jawab yang baru dalam pekerjaannya.
Tantangan 2
Pada tahun 1980-an ,manajer dianjurkan untuk membuat karyawan mereka
berpartisipasi dalam keputusan –keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan.Saat
ini,manajer berbuat lebih jauh dengan memungkinkan para karyawan sepenuhnya
mengendalikan kerja mereka.Jumlah organisasi yang menggunakan tim yang mandiri
,bekerja tanpa pengawasan bos,semakin banyak.
Peluang 2
Manajer mulai memberdayakan karyawan,mereka membuat karyawan bertanggung
jawab sepenuhnya atas apa yang mereka lakukan,dan dengan demikian,manajer
dipaksa untuk belajar melepaskan kendali,sementara karyawan dipaksa untuk
belajar bertanggung jawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan
yang tepat .
8. Menyikapi Kesementaraan
Tantangan 1
Pada era pengetahuan yang lingkungan bisnisnya bergejolak,konsep
kesesuaian strategik yang diambil kurang cukup responsif terhadap perkembangan
lingkungan yang sangat dinamis.Perusahaan perlu menjaga agar dirinya menjadi
lebih siap dan responsif .Perusahaan perlu melakukan transformasi secara
berkelanjutan dan mencegah dirinya terjebak dalam usaha mempertahankan
kesesuaian strategik melalui formalisasi sistema perencanaan(birokratisasi
perencanaan)untuk melanggengkan sukses masa lau yang biasanya tidak mungkin
terulang kembali .Perusahaan juga perlu menjaga diri agar tidak tersedot dalam
spiral menyusut dari keberhasialan yang menye abkan wawasan usaha makin menyempit.Manajemen
perlu menyadari bahwa proses adaptasi eksternal penuh unsur kesementaraan.
Peluang 1
Untuk itu perusahaan harus dapat beradaptasi dengan cepat menyikapi
perubahaan yang semakin cepat.Memang pada era globalisasi dan juga perdagangan
bebas banyak Perusahaan/Organisasi yang manajemennya mempekerjakan karyawan
dengan sistema kontrak.Para Manajer dan karyawan juga harus dapat memahaminya
.Ini disebabkan karena perubahan sistem yang silih berganti dan juga
Tantangan 2
Karyawan produksi di perusahaan seperti Caterpillar,Ford dan Alcoa,saat
ini harus mengetahui cara mengoperasikan peralatan produksi yang
terkomputerisasi.Dua puluh tahun lalu ,hal tersebut bukan merupakan bagian dari
deskripsi pekerjaan mereka.Kelompok kerja juga semakin verada dalam keadaan
yang terus menerus berubah .Di masa lalu,karyawan ditetapkan dalam sebuah
kelompok kerja yang spesifik,dan penugasan tersebut relatif permanen.Saat it
terdapat jaminan yang cukup untuk bekerja dengan orang yang sama dari hari ke
hari .Prediksi seperti itu tlah digantikan oleh tim kerja sementara,tim yang
terdiri atas anggota dari departemen departeman yang berbeda dan yang
anggotanya berganti setiap saat,dan semakin sering terjadi perputaran karyawan
untuk mengisi tugas yang menerus berubah .
Peluang 2
Manajer dan karyawan pada zaman sekarang harus belajar menghadapi
kesemntaraan.Mereka harus belajar hidup dengan fleksibilitas,spontanitas dan
ketidak pastian.Karena pangsa pasar pun semakin hari semakin banyak perubahan
persaingan begitu ketat yang akhirnya menuntut Perusahaan/Organisasi harus
dapat beradaptasi .
9. Merangsang inovasi dan Perubahan
Tantangan 1
Adanya 4 alasan mengapa orang
menolak inovasi /perubahan
·
Ketidakpastian atas output yang
dihasilkan oleh organisasi.Langkah ini membutuhkan komitmen Manager puncak
untuk mengubah sebagian atau semua perubahan prosedur kerja.
·
Kebiasaan,karena dengan adanya
perubahan maka hal hal yang biasa dilakukan dalam para karyawan dalam tugasnya
menjadi berubah
·
Kekhawatiran akan pribadi seperti
hilangnya struktur kerja dan kenyamanan apabila perubahan yang dilakukan gagal
.
·
Keyakinan bahwa perubahan itu
tidak menguntungkan karena tidak sesuai dengan sasaran atau tujuan
Perusahaan/organisasi yang terbaik
Peluang 1
Teknik yang harus dilakukan untuk menghindari penolakan ini yaitu :
·
Pendidikan dan komunikasi ; Para
manajer harus melakukan pendidikan seperti training on job dan
mengkomunikasikan kepada para karyawan atas perubahan peran mereka
·
Partisipasi ; kinerja anggota
organisasi sangat membutuhkan keterlibatan manajer untuk mencapai suatu sasaran
organisasi
·
Fasilitas ; kinerja anggota
organisasi harus mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan
peran kepala organisasi .Hal ini juga agar para anggota karyawan tidak stress
dalam melakukan pekerjaanya.
·
Negosiasi ; ada kalanya seorang
karyawan enggan melakukan pekerjaan yang diberikan untuk itu para manajer harus
melakukan negosiasi kepada mereka mendengarkan aspirasi mereka supaya mereka
kembali melakukan pekerjaan dengan sebaik baiknya .
Tantangan 2
Hanya karena Domino’s ribuan gerai pizza kecil tutup karena para
manajernya berpikir mereka dapat menjalankan usahanya seperti dulu .Amazon.com
membuat bangkrut banyak toko buku independen ketika berhasil membuktikan untuk
mejual buku-buku dari situs Internet.Dell telah menjadi penjual komputer
terbesar di dunia dengan terus-menerus memperbarui diri da mengakali
kompetensinya.
Peluang 2
Memang pada era globalisasi ini Inovasi dan perubahan menjadi hal yang
sangat penting.Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan
perubahan atau sebliknya ,menjadi batu penghalang .Untuk itulah para manajer
harus dapat menstimulasi kreativitas dan daya tahan karyawan mereka terhadap
perubahan.
10. Menyeimbangkan konflik
Tantangan 1
Karyawan biasa pada tahun 1960-an atau 1970-an bekerja d kantor selama
dela[an atau sembilan jam per hari dari hari Senin hingga Jumat.Tempat dan jam
kerja ditentukan dengan jelas.Hal tersebuttidak lagi berlaku bagi sebagian
besar angkatan kerja saat ini .Karyawan semakin sering mengeluh bahwa batas
antara waktu kerja dan waktu bukan kerja menjadi tidak jelas,sehingga
menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan Namun pada saat yang
sama,angkatan kerja pada zaman sekarang menghadirkan peluang baik para pekerja
untuk menciptakan dan menyusun peran-peran kerja mereka .
Peluang 1
Untuk itu pihak manajemen Perusahaan/Organisasi harus menggunakan Metode
Stimulasi Konflik. Metode
ini digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena karyawan pasif yang
disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan semacam ini
harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif
.Metode
Stimulasi Konflik meliputi :
·
pemasukan
atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
·
Penyusunan
kembali organisasi
·
Penawaran
bonus ,pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan.
·
Pemilihan
manajer manajer yang tepat dan
·
Perlakuan
yang berbeda dengan kebiasaan
Tantangan 2
Karyawan
semakin menyadari bahwa pekerjaan telah mengesampingkan kehidupan pribadi
mereka,dan mereka tidak bahagia karenanya.Sebagai contoh ,sebuah survey yang
baru baru ini dilakukan menyatakan bahwa karyawan menginginkan pekerjaan yang
memberi mereka fleksibilitas jadwal kerja sehingga mereka bisa mengatur konflik
kehidupan-pekerjaan dengan lebih baik .Karena jika hal ini tidak dapat
diselesaikan maka akan menimbulkan stress yang berkepanjangan
Peluang 2
Pada
persoalan tentang fleksibilitas jadwal kerja itu merupakan tanggung jawab dari
Pengelola Organisasi .tetapi jika masalah yang terjadi pada diri karyawan
seperti Stress itu dapat dikelola .Secara
individu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan karyawan untuk mengendalikan
stres di tempat kerja. Cara tersebut diantaranya adalah dengan menerapkan
manajemen waktu, secara rutin melakukan latihan fisik dan mental seperti
olahraga dan relaksasi, serta membina jejaring sosial yang luas. Sedangkan
secara organisasi, ada lima strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk
membantu karyawan menangani stres di tempat kerja. Kelima strategi adalah:
menghilangkan stressor atau pemicu stres, menjauhkan karyawan dari stressor,
mengubah persepsi karyawan terhadap stressor, mengendalikan konsekuensi
dari stres, dan menyediakan dukungan sosial bagi karyawan yang menghadapi
stres.Contoh praktek manajemen stres yang dilakukan perusahaan terkait dengan
kelima strategi di atas adalah: konseling klinis dan personal, uraian pekerjaan
yang jelas, jaminan kerja seperti asuransi dan tunjangan kesehatan, jam kerja
yang fleksibel, tempat atau sarana bagi karyawan melakukan meditasi, berolahraga
atau berkesenian, keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan
perubahan di perusahaan, serta program-program yang terkait dengan perbaikan
kesehatan karyawan.Kesimpulannya, minimal ada dua pilihan yang dapat diambil
dalam menghadapi stres: to fight or flight. Melawan atau menghindar. Pekerja
pemenang adalah mereka yang tidak hanya mampu melawan, tetapi juga mampu
mengelola stres di tempat kerja dan menjadikannya sebagai suatu tantangan untuk
hasilkan kinerja yang lebih tinggi.
11. Meningkatkan
Perilaku Etis/Etika
Tantangan
1
Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi, perusahaan
harus berusaha memenuhi tanggung jawab sosialnya. Perusahaan kemudian dapat
memenuhi tanggung jawab etika dengan melakukan hal-hal yang bernilai tetapi
tidak dalam hokum. Tanggung jawab kebebasan memilih pada masa sekarang mungkin
pada masa dating menjadi tanggung jawab etika dan social.
Peluang
1
Moralitas,
dimana perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang
berkepentingan karena hal ini merupakan ‘hal benar yang harus dilakukan’.
Terutama berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan atau beberapa tanda moral yang
diyakini secara personal, suatu tindakan dinilai berdasarkan pada apa yang
dianggap baik oleh masyarakat umum. Pemikiran tersebut bersifat altruistic
(hanya memikirkan kepentingan orang lain); tidak ada harapan untuk menerima
balas dari apa yang kita lakukan.
Tantangan 2
Karyawan melihat individu di
sekeliling mereka terlibat dalam praktik-praktik tidak etis pejabat terpilih
dinyatakan menggelapkan laporan keungan atau melakukan penyuapan;eksekutif
perusahaan memperbesar keuntungna perusahaan sehingga mereka bisa menguangkan
opsi saham mereka yang meugntungkan dan pemimpin universitas pura pura “tutup
mata”ketika pelatih yang berambisi memenangkan pertandingan mendorong atlet
atlet yang mempunyai beasiswa untuk mengabil mata kuliah yang mudah agar
memenuhi syarat kelulusan.
Peluang
2
Manajer
dan organisasi merespons masalah ini dari sejumlah arah .Mereka menulis dan
medistribusikan kode-kode etika untuk membimbing karyawan menyelesaikan dilema etika.Mereka
meberikan seminar,lokakarya ,dan program pelatihan serupa untuk berusaha
meningkatkan perilaku etis.Manajer saat ini harus menciptakan iklim etis yang
sehat untuk karyawannya,sehingga karyawan bisa melakukan pekerjaan mereka
dengan produktif dan menghadapi sedikit ambiguitas terkait apa yan merupakan
perilaku yang benar dan yang salah.
MANTAP !
BalasHapusTAPI YANG KE 12 KOK NGK ADA YAH ?
Thankyou Bang
BalasHapusterimakasih sangat bermanfaat
BalasHapus